Selasa, 01 April 2014

Aku Melihatmu

"My eyes have seen you.." -The Doors

Aku melihatmu,
Untuk pertama kalinya,
Diantara wajah-wajah asing yang lambat laun ku kenal.
Tapi tidak dengan wajahmu,
Yang selalu jadi rahasia-rahasia tak terpecahkan.
Pada setiap malam yang tak mengizinkanku untuk terpejam.

Aku melihatmu,
Pada jalan rindang yang melintang,
Di samping sekolah itu.
Yang senantiasa kau tempuh,
Untuk semakin menjauh.
Sementara aku hanya memperhatikan,
Pada suatu jarak yang tak mengizinkanku untuk mendekat.

Aku melihatmu,
Pada dinding-dinding kelas yang menguning.
Memisah ruang, menjadi batas.
Antara kau dan aku.
Yang biasa ku siasati,
Lewat harapan pada celah-celah jendela yang sempit.
Yang terpasang pada dinding-dinding lorong itu.

Aku pun melihatmu,
Pada kabut yang turun dari puncak-puncak gunung.
Yang membelai dan menyapa,
Pucuk-pucuk daun edelweis di lembah itu.
Menari aggun bersama angin dingin, dan langit yang kian kelam.
Yang mengisyaratkanku untuk mencari kehangatan,
Kepada nyala api unggun yang hampir padam.

Aku juga melihatmu,
Pada langit biru yang terbentang di angkasa.
Dimana awan-awan putih berarakan.
Dengan lembut bergerak perlahan,
Seperti tatapan yang takan pernah terlupakan.
Dari sepasang mata teduh yang tajam.
Yang membuatku mengharap
Agar mendung lekas datang.

Aku bisa melihatmu,
Dalam ketiadaanmu,
Lewat pandangan basah yang memburam,
Oleh air mata yang tertahan dan menggenang.
Karena kerinduan yang tak dapat tersampaikan,
Karena kerinduan yang tak pantas untuk disampaikan,
Dalam kesendirian,
Yang tak dapat ku redam.

Pernah memang,
Kucoba membuat mata terpejam.
Untuk mengusir pandang.
Agar kau tidak lagi ku temukan.

Tapi kau menjelma juga dalam kegelapan.

Malam sebelum UTS, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar